Sejarah Petra: Kota Batu yang Tersembunyi
Petra, yang sering disebut sebagai Kota Batu, adalah salah satu situs arkeologi paling terkenal dan memukau di dunia. Terletak di selatan Yordania, Petra merupakan bukti kecemerlangan peradaban Nabatea yang berkuasa dari abad ke-4 SM hingga awal abad ke-2 M. Sejarah Petra dikenal dengan arsitektur yang terukir indah di tebing batu pasir dan sistem pengairan canggih yang memungkinkan kehidupan di tengah gurun yang keras.
Sejarah Petra
Sejarah Petra dimulai jauh sebelum era Nabatea, dengan bukti pemukiman manusia yang berasal dari sekitar 7000 SM. Namun, kejayaan Petra sebagai pusat perdagangan dan budaya dimulai ketika orang-orang Nabatea, suku Arab nomaden, menetap dan mengembangkan kota ini sebagai pusat kerajaan mereka. Mereka memanfaatkan lokasi strategis Petra di jalur perdagangan untuk memfasilitasi pertukaran barang antara Timur dan Barat, menjadikan kota ini kaya dan makmur.
Jejak Bangsa Nabatea
Sejarah Petra pada abad ke-4 SM. Para pedagang bangsa Nabatea, suku Arab kuno yang ahli dalam pengelolaan air, mendirikan pemukiman di lokasi strategis ini. Mereka memanfaatkan celah sempit di pegunungan sebagai jalur perdagangan rempah-rempah yang menguntungkan. Keahlian mereka dalam mengolah air membantu mereka bertahan hidup dan berkembang di lingkungan yang gersang.
Ibukota yang Megah
Pada abad pertama SM, Petra berkembang menjadi ibu kota kerajaan Nabatea yang kuat. Para pemahat Nabatea memahat façade (fasad) dan bangunan megah langsung dari tebing batu pasir, menciptakan arsitektur yang mencengangkan yang memadukan pengaruh Yunani, Romawi, dan Mesir. Landmark yang paling terkenal adalah Al-Khazneh, atau Perbendaharaan, fasad yang sangat detail dengan tinggi sekitar 40 meter.
Misteri dan Kemerosotan
Setelah pemerintahan Romawi pada tahun 106 M, Petra perlahan mulai kehilangan kepentingannya sebagai jalur perdagangan. Selain itu, gempa bumi yang dahsyat pada abad ke-6 M semakin memperparah kerusakan kota. Petra akhirnya ditinggalkan dan terlupakan selama berabad-abad, menyisakan sebuah kota yang tersembunyi di antara tebing batu.
Penemuan Kembali Petra
Pada tahun 1812, penjelajah Swiss Johann Ludwig Burckhardt menemukan kembali Petra. Berita tentang kota yang hilang ini tersebar luas dan membuka pintu bagi penelitian arkeologi yang ekstensif. Penggalian terus berlangsung hingga saat ini, mengungkapkan lebih banyak tentang kehidupan orang Nabatea dan keajaiban kota yang luar biasa ini.
Petra: Warisan Dunia yang Abadi
Saat ini, Petra merupakan situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu dari New 7 Wonders of the World. Ribuan wisatawan mengunjungi Petra setiap tahun untuk menyaksikan keajaiban arsitektur yang dipahat dari batu pasir. Petra adalah pengingat akan kecerdasan dan keahlian bangsa Nabatea, serta contoh kekuatan alam dan misteri sejarah.
Mengunjungi Petra
Petra terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi sepanjang tahun. Waktu terbaik untuk mengunjungi adalah musim semi dan gugur ketika cuaca lebih bersahabat. Ada beberapa pilihan wisata yang tersedia, termasuk berjalan kaki, menaiki kuda, atau mengunjungi Petra di malam hari dengan cahaya lilin.
Jadi, tunggu apalagi? Rencanakan perjalanan Anda ke Yordania dan temukan keajaiban Petra!